Ketertiban sosial sebagai indikator pemerintah yg berwibawa nampaknya terkikis oleh serentetan kasus demi kasus. Mulai kasus amoral, penganiayaan, dan kegiatan aksi teror lainya. Hukum dan perundangan yg ada nampaknya tidak lagi menakutkan dan angker. Dengan senaknya orang-orang bertindak melawan hukum. Apakah memang kerusakan mental itu sudah sedemikian parah. Seharusnya semakin hari dan semakin kesini ada perbaikan perilaku dan sikap sebagai bangsa yg beradab. Tapi kenyataanya, semakin hari frekuensi kejahatan makin masif. Modus dan motif semakin bervareasi. Memang betul bahwa tidak mungkin aparat menjagai setiap orang setiap manusia. Memang betul bahwa kejahatan bisa saja menimpa siapa saja kapan saja. Tapi paling tidak ada langkah-langkah meminimalisir kejahatan yg sudah sedemikian masif dan dilakukan anak-anak dan remaja.
Kita mengalami kerusakan permanen pada generasi kita. Bisa jadi ini diakibatkan sedemikian banyak tayangan sinetron dan mini seri yang menguras dan mengeksploitasi emosi. Bisa jadi ini akibat vulgarnya tayangan video di internet yg begitu ekstrem. Kalo tidak tontonan sadis ya porno. Atau pengaruh makanan pabrikan termasuk bumbu pabrikan yg menyebabkan disorientasi saraf. Begitu banyak penyebab yg harus dibuktikan dengan riset empiris.






0 komentar:
Posting Komentar